FI'IL MUDHORI': PENGERTIAN, PEMBAGIAN DAN CIRI-CIRINYA
FI'IL MUDHORI': PENGERTIAN, PEMBAGIAN DAN CIRI-CIRINYA
SANTRI ALAT - Fi'il Mudhori': Pengertian, Pembagian dan Ciri-cirinya - Fiil Mudhori adalah kata kerja yang dipakai untuk membuktikan kejadian saat ini serta waktu yang akan datang. Bersumber pada setrukturnya, pergantian kata dalam fiil mudhori senantiasa dicocokkan dengan 6 tutur ubah, yakni
هُوَ هِيَ اَنْتَ اَنْتِ اَنا نَحْنُ
Bagi Ghalayaini dalam buku Jami Al- Durus Al- Arabiyah, fiil Mudhori pula dapat dimaksud selaku tutur yang membuktikan maksud pada dirinya sendiri, diiringi dengan durasi ataupun era yang lagi ataupun hendak terjalin. Fiil mudhori wajib dibaca rofa sepanjang tidak kerasukan amil nawashib serta jawazim.
Mengambil Materi Berlatih Mandiri Calon Guru: Aspek Riset Bahasa Arab, fiil mudhari bisa dibedakan jadi 2 tipe ialah murab serta mabni. Gimana ilustrasinya? Buat memahaminya, ikuti uraian selanjutnya.
Semoga artikel tentang Fi'il Mudhori': Pengertian, Pembagian Dan Ciri-cirinya bermanfaat dalam menambah pengetahuan kita semua dalam mempelajari tata bahasa Arab. Berikut penjelasannya dibawah ini:
Pengertian Fi’il Mudhori’
Apa pengertian fi’il mudhori’? Pengertian fi’il mudhori’ terbagi tiga yaitu:
- Menurut lughot: المُشَابِهَةُ artinya suatu penyerupaan.
- Menurut istilah makna : وَهُوَ مَا دَلَّ عَلَى حَدَثٍ وَقَعَ فِى الزَّمَانِ يَحْتَمِلُ الحَالَ وَالْاِسْتِقْبَالَ artinya suatu pekerjaan yang menunjukan suatu perbuatan di masa sekarang dan masa yang akan datang .
- Menurut istilah lafadz : مَا كَانَ فِى اَوَّلِهِ اِحْدَى الزَّوَائِدِ الاَرْبَعِ artinya Suatu kalimat yang diwalnya terdapat salah satu huruf zaidah yang empat (ا ن ي ت).
Mengapa disebut fi’il mudhori’? لِمُشَابِهَةِ بِاسْمِ الفَاعِلِ فِى الحَرَكَاتِ
وَالسَّكَنَاتِ
artinya karena menyerupai isim fa’il pada harkat
dan sukunnya.
Ciri-ciri Fi’il Mudhari’
Apa saja ciri fi’il mudhori’? Ciri fi’il mudhori’ yaitu apabila fi’il tersebut diawali dengan salah satu dari empat huruf zaidah.keempat huruf zaidah itu ialah:
- Huruf hamzah (ا) contoh اَنْصُرُ artinya saya akan atau sedang menolong
- Huruf nun (ن) contoh نَنْصُرُ artinya kami/kita akan atau sedang menolong
- Huruf ta (ت )contoh تَنْصُرُ artinya kamu (lk)/dia (pr) akan atau sedang menolong
- Huruf ya (ي) contoh يَنْصُر artinya dia (lk) akan atau sedang menolong
Tetapi keempat huruf ini dapat menjadi ciri fi’il mudhori’ apabila masyhur artinya.masyhur maksudnya adalah apabila huruf hamzah menunjukan wuqu’ mutakalim wahdah.huruf nun menunjukan wuqu’ mutakalim ma’al ghoir atau mu’adzom nafsihi, huruf ya menunjukan wuqu’ ghoib dan ghoibah ,dan huruf ta menunjukan wuqu’ mukhothob dan mukhothobah .mengapa fi’il mudhori’ harus memakai huruf zaidah? فَرْقًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ المَاضِى Artinya untuk membedakan dari fi’il madhinya.
Ulama ahli shorof telah sepakat dalam penggunaan huruf zaidah sebagai cirri fi’il mudhori’ dan huruf huruf tersebut dikumpulkan atau disatukan dalam lafadz:
- Lafadz اٰنَيْتُ artinya saya telah menemukan .
- Lafadz اٰتَيْنَ artinya para wanita itu telah datang .
- Lafadz نَأْتِيْ artinya kami datang.
Apabila dipilih diantara tiga lafaadz tersebut maka yang mu’tamad yaitu lafadz اٰنَيْتُ . Mengapa demikian? لِاَنَّ اٰنَيْتُ بِمَعْنَى اَدْرَكْتُ فَفِيْهِ تَفَائُلًا بِاِدْرَاكِ المَطْلُوْبِ Artinya karena sebenarnya lafadz اٰنَيْتُ memiliki arti(menemukan)oleh karena itu kita mencari barokah dari perkara yang dicari. Mengapa lafadz اٰنَيْتُ didahuukan dari lafadz lainnya? لِاَنَّ المَاضَةَ مُقَدِّمّ عَلى المُضَارِعِ Artinya karena fi’il madhi lebih dahulu daripada fi’il mudhori’.
Penjelasan Tentang Keempat Huruf Zaidah
- Huruf zaidah hamzah menunjukan wuqu’ mutakalim wahdah contoh اَنْصُرُ
- Huruf zaidah nun menunjukan wuqu’ mutakalim ma’al ghoir apabila dinisbatkan ( digabungkan) ke hadits (makhluk) contoh نَنْصُرُ dan menunjukan mu’adzhom nafsihi apabila dihubungkan ke Allah contoh نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ.......الخ الآية
- Huruf zaidah ya menunjukan wuqu’ mufrod mudzakar ghoib contoh يَنْصُرُ , tasniah mudzakar ghoib contoh يَنْصُرَانِ , dan jama’ mudzakar ghoib contoh يَنْصُرَوْنَ , selain itu huruf zaidah ya juga menunjukan wuqu’ jama’ muanatsah ghoibah contoh يَنْصُرْنَ
- Huruf zaidah ta menunjukan mufrodah muanatsah ghoibah contoh تَنْصُرُ , tasniah muanatsah ghoibah contoh تَنْصُرَانِ , mufrod mudzakar mukhotob contoh تَنْصُرُ ,tasniyah mudzakar mukhotob contoh تَنْصُرَانِ, jama’ mudzakar mukhotob contoh تَنْصُرَوْنَ , mufrodah muanatsah muhotobah contoh تَنْصُرِيْنَ , dan jama’ muanatsah mukhotobah contoh تَنْصُرْنَ
Qiyasan keempat belas fi’il mudhori’ ini terbagi tiga yaitu wuqu’ ghoib/ghoibah , wuqu’ mukhotob/mukhotobah dan mutakalim wahdah/ma’al ghoir.
Pembagian fi’il Mudhori’ dari Segi Makna
fi’il mudhori terbagi tiga yaitu:
- Mudhori’ hal cirinya yaitu apabila fi’il mudhori’ memakai qorinah(penghubung)hal contoh يَقُوْمُ الْآنَ (sekarang dia sedang berdiri)
- Mudhori’ mustaqbal cirinya apabila fi’il mudhori’ memakai qorinah mustaqbal contoh يَقُوْمُ غَدًا (besok dia akan berdiri)
- Mudhori’ muhtamal cirinya apabila fi’il mudhori’tidak memakai qorinah hal ataupun mustaqbal contoh يَقُوْمُ (dia sedang/akan berdiri)
Seperti qoidah :
مُضَارِعٌ اِلَى ثَلَاثَةٍ وُسِم * مُحْتَمِلٌ مُسْتَقْبَلٌ
حَلًا وُسِم
Fi’il Mudhori yang Memakai Sin Tanfis atau Saufa Taswif
Fi’il Mudhori yang memakai sin tanfis atau saufa taswif yang menunjukan waktu yang akan datang (mustaqbal). Akan tetapi mustaqbal tersebut yafshil apabila fi’il mudhori tersebut memakai sin tanfis maka arti dari fi’il mudhori tersebut menunjukan waktu yang akan datang dalam waktu dekat. Apabila apabila fi’il mudhori tersebut memakai saufa taswif maka arti dari fi’il mudhori tersebut menunjukan waktu yang akan datang dalam waktu yang masih jauh. Apa itu tanfis ? وَهُوَ تَأْخِيْرُ الفِعْلِ فِى الزَّمَانِ المُسْتَقْبَلِ artinya mengakhirkan pekerjaan di dalam waktu yang akan datang. Apa itu taswif? وَهُوَ تَأْخِيْرُ الفِعْلِ اَكْثَرُ مِنَ التَّنْفْسِ artinya mengakhirkan pekerjaan di dalam waktu yang lebih lama (dari tanfis). Mengapa fi’il mudhori yang memakai sin tanfis dan saufa taswif memiliki makna mustaqbal? Karena ada qoidah :
وَالسِّيْنِ تَنْفِيْس تَدُلُّ قَرِيْبًا * وَ السَّوْفَ
تَسْوِيْفِ تَدُلُّ بَعِيْدًا
Sin tanfis menunjukan waktu dekat * Saufa taswif menunjukan waktu tidak
dekat (lama)
Qorinah terbagi dua, yaitu:
Qorinah majazi, yaitu وَهُوَ كَلِمَةٌ مَانِعَةٌ عَنْ اِرَادَةِ مَعْنَى الاَصْلِى artinya suatu kata yang tidak menunjukan kata sebenarnya.
Contoh رَاَيْتُ اَسَدًا
فِى المَسْجِدِ يُصَلِّى (saya melihat singa dimesjid
sedang melaksanakan sholat) yang dimaksud adalah seseorang yang
disegani/ditakuti sedang melaksanakan sholat di mesjid.
Pembagian fi’il Mudhori dari Segi Kalimat
Sebagai mana pada penjelasan fi’il madhi fi’il Mudhori pun terbagi dua , yaitu fi’il Mudhori mabni fa’il dan fi’il Mudhori mabni maf’ul.
Fi’il Mudhori Mabni Fai’il
fi’il Mudhori mabni fai’il terbagi dua yaitu:
- Difathahkan huruf zaidahnya (huruf ciri mudhori), apabila fi’il tersebut fi’il tsulasi, khumasi dan sudasi. Contoh يَنْصُرُ ، يَنْكَسِرُ ، يَجْتَمِعُ، يَسْتَخْرِجُ . Kenapa di fathahkan? لِلتَّخْفِيْفِ artinya supaya ringan
- Dikasrohkan huruf sebelum akhir fi’il tersebut apabila fi’il tersebut fi’il ruba’i. Yang dimaksud fi’il ruba’i disini adalah fi’il tsulasi mazid fih atau fi’il ruba’i mujarod. Contoh يُكْرِمُ ، يُدَحْرِجُ . Kenapa dikasrohkan? فَرْقًا بَيْنَ الفَاعِلِ وَالمَفْعُوْلِ artinya supaya beda antara mabni fa’il dan mabni maf’ul
Fi’il Mudhori Mabni Maf'ul
fi’il Mudhori mabni maf'ul terbagi dua yaitu:
- Didhomahkan huruf zaidahnya (huruf ciri mudhori), contoh يُنْصُرُ ، يُنْكَسَرُ ، يُجْتَمَعُ، يُسْتَخْرَجُ . Kenapa di dhomahkan ? فَرْقًا بَيْنَ الفَاعِلِ وَالمَفْعُوْلِ artinya supaya beda antara mabni fa’il dan mabni maf’ul.
- Difathahkan huruf sebelum akhir fi’il tersebut , kenapa huruf sebelum akhir difathahkan? لِيَعْتَدِلَ الضَّمُّ بِالفَتْحِ فى المُضَارِعِ اَلَّذِي هُوَ اَثْقَلُ مِنَ المَاضى artinya Karena supaya adil harkat dhomah kepada harkat fathah di dalam fi’il mudhori, karena fi’il mudhori lebih berat dibanding fi’il madhi.
Kenapa huruf fi’il mudhorinya tidak d fathahkan melainkan di dhomahkan?
Karena supaya tidak keliru dengan fi’il mudhori tsulasi. Kenapa lafadz يُكْرِمُ di dhomahkan huruf mudhorinya? Karena
لِاَنَّ الرُّبَاعِيَّ فَرْعُ
الثُّلَاثِى وَ الضَّمُّ فَرْعُ الفَتْحِ اُعْطِيَ
الْاَصْلُ للْاَصْلِ وَالفَرْعُ لِلْفَرْعِ
Artinya Karena fi’il ruba’i (sebangsa empat hurufnya) furu’ (cabang) dari fi’il tsulasi (sebangsa tiga hurufnya), dan harokah dhomah merupakan furu’ (cabang) dari harokah fathah, maka hukum asal diberikan pada yang asal dan hukum furu’ (cabang) pada furu’ (cabang) juga.
10 Contoh Kalimat Fi'il mudhari
- يَنْصُرُ زَيْدٌ عَمْرًا
- يَضْرِبُ عَمْرٌ زَيْدًا
- يَفْتَحُ مُحَمَّدٌ البَابَ
- يَعْلَمُ حَسَنٌ السِّرَّ
- يَحْسُنُ زَيْدٌ
- يَحْسِبُ عَمْرٌ دِرْهَمًا
- يَأْكُلُ اَحْمَدُ الرُّزَّ
- تَكْتُبُ فَاطِمَةُ الرِّسَالَةَ
- نَجْلِسُ عَلَى الْكُرْسِيِّ
- اَقْرَأُ الْقُرْاٰنَ