PEMBAHASAN BASMALAH MENURUT ILMU NAHWU
PEMBAHASAN BASMALAH MENURUT ILMU NAHWU
SANTRI ALAT - Pembahasan Basmalah Menurut Ilmu Nahwu - Sebelum memulai pada pembahasan ilmu Nahwu kita di sarankan untuk membahas Basmalah sesuai bahasan ilmu nahwu terlebih dahulu. Begitu juga dengan pan ilmu yang lain seperti Pembahasan Basmalah Nenurut Ilmu fiqih, ilmu tauhid, dan lain-lain. Seperti para ulama mengatakan bahwa apabila seseorang bermaksud untuk belajar sesuatu pan ilmu maka penting baginya membahas tarkib (bismilah) بسم الله الرحمن الرحيم sesuai dengan pan ilmu tersebut.
Saat sebelum ulasan atau pembahasan ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ diamati dari bermacam patuh Ilmu, hingga butuh dikenal kalau ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ kerap diucapkan dengan lapadz ﺑﺴﻤﻠﺔ (Basmallah), lafadz itu merupakan wujud ﻣﺼﺪﺍﺭﺍﻟﻘﻴﺎﺳﻰ (Masdar Qiyasi) dari lapadz ﺑﺴﻤﻞ (basmala) tercantum Ruba’ I Mujarod ialah serupa dengan ﺩﺧﺮﺝ ﻳﺪﺧﺮﺝ ﺩﺧﺮﺟﺔ. Serta itu merupakan tercantum kedalam ayat Nuhtun (ﺑﺎﺏﺍﻟﻨﺤﺖ), ialah meringkas 2 kalimah ataupun lebih ( potong leter). Semacam perihalnya ilustrasi lain ﻫﻠّﻞ ﺗﻬﻠﻴﻼ merupakan kependekan dari lapadz ﻻﺍﻟﻪﺍﻻﺍﻟﻠﻪ, jadi tahlilan itu merupakan melafalkan lapadz ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ.
Setelah itu apa yang jadi alibi atau alasan mengapa tiap pengarang ataupun bukan pengarang, mereka mengawali dengan bahasan Basmallah. Alibi atau alasan awal, ﺇﻗﺘﺪﺍﺀ ﺑﺎﻟﻜﺘﺎﺏ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ( Iqtidaan billkitabil‘ teragung),“ karna menjajaki kitab al- Qur’ an”.
Alibi atau alasan kedua, karna mengamalkan begitu juga hadits Rasul:
ﻛﻞ ﺃﻣﺮ ﺩﻯ ﺑﺎﻝ ﻻﻳﺒﺪﺍﺀ ﻓﻴﻪ ﺑﺒﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻬﻮ ﺃﻗﻄﻊ ﺍﻯ ﻗﻠﻴﻞ ﺍﻟﺒﺮﻛﺔ
“ tiap masalah yang bagus bagi syara’ tidak dimulai dengan lapadz Bismillah hingga hendak putus” maksudnya kurang bantuan.
Oleh Karena itu, sebelum mempelajari kitab Kuning khususnya yang berkaitan dengan pan ilmu nahwu, saya akan membahas Bahasan Basmalah sesuai dengan Bahasan Ilmu Nahwu tentang susunan kalimat di dalam basmalah dan i'rabnya.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi pembaca dalam mempelajari ilmu nahwu dasar untuk bisa membaca kitab kuning dan memahaminya. Karena kitab kuning tanpa ilmu nahwu itu buta, kitab kuning tanpa ilmu Nahwu itu pincang. Berikut penulis sajikan artikel ini sebagai berikut :
Pembahasan Basmalah Menurut Ilmu Nahwu
Dalam setiap pan atau kitab kita perlu
membahas بسم الله الرحمن الرحيم seperti yang dikatakan beberapa ulama
ينبغى لكل شارع فى فن من فنون العلومات
يتكلم على البسملةباالطرف يناسب ذلك الفن
artinya apabila seseorang bermaksud untuk
belajar sesuatu pan ilmu maka penting baginya membahas tarkib bismilah atau i'rab bismilah sesuai dengan pan ilmu tersebut.
Huruf (ba) ب
Di dalam i'rabnya haraf ba di kasrohkan, Ilat kenapa di kasrohkan
adalah مُنَاسَبَةً لِعَمَلِهَا artinya sesuai amalnya huruf ba
yaitu menje'erkan kalimat.
Huruf ب di dalam lafad بسم الله الرحمن الرحيم di sebut huruf Jar Asliyyah, oleh karena itu huruf Jar
Asliyyah pasti mempunyai ta’aluq. Ta’aluq kepada Fi’il fa’il yang di simpan,
yaitu :
اُاَلِفُ بِسْمِ اللّهِ
الرَحْمٰنِ الرَحِيْمِ atau اَبْتَدِئُ بِسْمِ اللّهِ الرَحْمٰنِ الرَحِيْمِ
Artinya : Saya memulai dengan menyebut
nama Alloh yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Lafadz اِسْمِ
Lafadz اللّٰه
Lafadz اِسْمِ sebagai mudhof dan
Lafadz اللّٰه menjadi Mudhof Ilaih di
sebut dengan Tarkib Idhofi (kumpulnya Mudhof dengan Mudhof Ilaih). Didalam
pembahassan idhopat antara lafadz اِسْمِ dan lafadz اللّٰه terbagi dua :
- Dilihat dari jihat laafadz
disebut Idhofat Bayaniyyah, yaitu إسْمِ
اللّٰه اى اِسْمُ المُسَمّٰى بِااللّٰه
- Dilihat dari jihat Makna
disebut Idhofat Lamiyah, yaitu :
اِسْمِ اللّٰه -
اِسْمٌ مِنْ كُلِّ اَسْمَاءِ اللّٰه
اِسْمِ اللّٰه - اِسْمٌ
مِنْ بَعْضِ اَسْمَاءِ اللّٰه
اِسْمِ اللّٰه - اِسْمٌ
مِنْ جِنْسٍ اَسْمَاءِ اللّٰه
Tarkib di bagi empat yaitu:
- Tarkib Idhofi (kumpul Mudhof
dan Mudhof Ilaih) contoh جَاءَ غُلَامُ
زَيْدٍ
- Tarkib Isnadi (kumpul Fi'il dan
Fa'il, Mubtada dan Khobar, Syarat dan Jawab )
Contohnya نَصَرَ زَيْدٌ، زَيْدٌ قَائم، اِنْ قَامَ زَيْدٌ قَامَ عَمْرٌ
- Tarkib
Tausifi kumpul Sifat dan Mausufnya) Contoh جَاءَ زَيْدٌ العَقِلُ
- Tarkib
Majzi (mengumpulkan dua isim menjadi satu) Contoh مَرَرْتُ بِبَعْلَبَكَ asal kalimatnya بَعْلٌ dan بَكٌ
karena mudhof ilaih, ketika Je’er ciri je’ernya dengan kasroh sebab
kalimahnya isim mufrod. Shigatnya tidak mempunyai shigat karena Ghair
Mutasorrif (Isim Jamid). Lafadz اللّٰه shighotnya isim mashdar yang di musytaq dari
fiil bina mahmuz fa tsulasi mujarod bab ke empat dari lafadz ( يَأله - إلَهًا(إلَهٌ ألِهَ- yang
memiliki arti العبادةمشترك فى setelah itu
tambahkn alif lam lita’rif alasannya supaya memiliki معبود بالحق yang
artinya yang disembah dengan haq.sekarang dibaca ألإلَهُ kemudian pindahkan
harkat huruf hamzah ke huruf lm karena huruf hamzah adalah mulhaq huruf ilat
dibaca الِئْلَهُ kemudian buang huruf hamzahnya alasannya للتخفيف artinya
supaya ringan sekarang dibaca الِلٰه (tanpa tasydid) lalu buang harkat huruf lam yang pertama
karena hendak diidghomkan sekarang dibaca ألْلٰهُ (tanpa tasydid) kemudian idghomkan huruf
lam yang pertama ke huruf lam yang kedua karena telah memenuhi syarat idghom
yaitu سكون الأول وتحرك الثانى dan kaifiyat (tata cara)idghom ان تسكن الأول وتدرج فى الثانى sekarang dibaca اللّٰه kemudian ditafkhimkan dibaca اللّٰه.
Lafadz الرّحمن
Lafadz الرّحمن tarkibannya menjadi sifat pertama dari Lafadz اللّٰه, Ilat lafadz اللّٰه memiliki Sifat karena لِلْمَدْحِ (maksud
memuji). Di dalam pembacaan sifat ada dua, yaitu :
- Itba', yaitu اِتْبَاعُ حَرْكَةِ صِفَةٍ الَى مَوْصُوفِهَا Contoh بِسْمِ اللّهِ الرَحْمٰنِ الرَحِيْمِ
- Qata', yaitu قَطْعُ حَرْكَةِ صِفَةٍ الَى مَوْصُوفِهَا Contoh بِسْمِ اللّهِ الرَحْمٰنُ الرَحِيْمُ
Karena lafadz اللّٰه Je’er maka Lafadz الرّحمن juga Je’er, alamat
je’ernya dengan Kasroh sebab kalimahnya Isim Mufrod. yaitu isim fail shighot
mubalaghoh yang di musytaq dari fiil tsulasi mujarod bab ke empat
berwazan فَعْلَنٌ .
Lafadz الرَّحِيْمِ
Lafadz الرَّحِيْمِTarkibannya menjadi Sifat ke dua dari Lafadz اللّٰه karena Mausufnya Je’er maka Lafadz الرَّحِيْمِ juga Je’er. alamat je’ernya dengan Kasroh sebab kalimahnya Isim Mufrod. memiliki shighat yang sama dengan lafadz الرّحمن yaitu isim fail shighat mubalaghah yang berwajan فَعِيْلٌ .
Hikmah Membaca Basmalah
Sedikit hikmah yang bisa penulis sebutkan meliputi:
- Mereka yang membacanya untuk hal-hal penting akan mengingat Allah subhanahu wa taala dalam amalannya. Jadi dia bekerja sesuai dengan prinsip yang ditetapkan oleh Tuhan. Hasilnya adalah apa yang dia lakukan adalah apa yang dilakukan orang Ukraina.
- Sebagai seorang hamba ia selalu mensyukuri rahmat Allah subhanahu wa taala dan sifat rahmatnya itu besar.
- Tata krama yang ditunjukkan oleh Allah SWT selalu diawali dengan Basmalah dan beramal kepada hambanya untuk mengingatkan hambanya agar tidak lalai tidak merasa lepas dari pengawasannya dan memujinya selamanya.
ويعرف تفصيل هذه المباحث الخمسة عشر من كلام
الشارح وغيره ، والصحيح أن البسملة بهذه الألفاظ العربية على هذا الترتيب من خصائص نبينا محمد وأمته ، وما في سورة النمل جاء على جهة الترجمة عما في الكتاب فإنه لم يكن عربياً حين كتبه وإرساله ، وإن كانت البسملة عربية باعتبار أصل نزولها ، لأنه تعالى لم ينزل كتاباً من السماء إلا باللفظ العربي لكن يعبر عنه كل نبي بلسان قومه يدل لذلك قوله تعالى : ) وما أرسلنا من رسول إلا بلسان قومه ليبين لهم } ) إبراهيم )
Al-Quran adalah satu-satunya kitab berbahasa Arab yang diwahyukan oleh Allah dan jika Basmelah ditulis dalam kitab sebelum Al-Quran maka perubahan Basmelah adalah perubahan yang benar ke bahasa Arab seperti yang dikatakan Al-Quran. Nabi Sulaiman AS menulis kepada Balkis dimulai dengan Basmalah bahwa Basmalah tidak berarti perubahan bahasa Arab karena setiap nabi diutus oleh Allah sesuai dengan bahasa bangsanya.
Sekian yang dapat kami Jelaskan tentang pembahasan Basmalah menurut Ilmu
Nahwu, semoga kita mendapatkan keberkahan ilmu dari pembahasan tersebut dan
menjadi tambahan ilmu bagi para pembaca. Pantau terus artikel terbaru kami di
blog santrialat.com