CARA MENGI'ROB FI'IL
CARA MENGI'ROB FI'IL
Santri Alat - Cara Mengi'rob Fi'il - Mengi'rob fi'il yaitu menentukan harokah akhir kalimah fi'il yaitu fi'il madhi, fi'il mudhari, fi'il amar. Dari segi harokah fi'il madhi maftuhul akhiri abada (di fathahkan huruf akhirnya), fi'il mudhori marfu'ul akhiri abada ( di rofa'kan huruf akhirnya) kecuali apabila fi'il tersebut dimasuki amil nawasib dan amil jawazim, fi'il amar majzumun abda (di jazmkan huruf akhirnya). Ketiga macam tersebut memiliki perbedaan pada waktu pengerjaannya. Sekarang di dalam artikel ini saya akan membahas tentang I’rab ketiga fi’il tersebut.
Kalau di tinjau dari I’rab dan bina’ fi’il terbagi menjadi dua, yaitu fi’il mabni, dan fi’il mu’rob. Dari ketiga macam fi’il (madhi, mudhari’, amr) yang ada, dua diantaranya termasuk kategori fi’il mabni yaitu fi’il madhi dan fi’il amr. Sedangkan fi’il mudhari’ pada dasarnya termasuk fi’il mu’rab. Namun ia menjadi mabni jika fa’ilnya berupa dhomir jamak muannats ghaibah dan dhomir muannats mukhatabah, serta jika ia bertemu dengan nun taukid.
Fi’il madhi termasuk kategori fi’il mabni, yaitu fi’il yang akhir katanya mempunyai bentuk yang sama, Atau tidak berubah walaupun ia ditempatkan di dalam kondisi yang berbeda beda. Adakalanya fi’il madhi mabni ‘alal fathi, yaitu akhir katanya berharokat fathah. Adakalanya ia mabni ‘aladhommi, yaitu akhir katanya berharokat dhommah. Adakalanya ia mabni ‘alassukun, yaitu akhir katanya berharokat sukun. Hal itu bisa terjadi disebabkan perbedaan fa’il (pelaku). Kalau failnya isim dhohir, maka ia mabni ‘alal fathi. Namun apabila fa’ilnya berupa isim dhomir, ada kemungkinan ia mabni ‘aladhommi atau mabni ‘alassukun
Pada dasarnya fi’il mudhori’ termasuk fi’il mu’rab, namun ia berubah menjadi mabni jika fa’ilnya berupa dhomir jamak muannats ghaibah (Ù‡ُÙ†َّ) dan dhomir muannats mukhatabah (Ø£َÙ†ْتُÙ†َّ), serta jika ia bertemu dengan nun taukid (Ù†َّ)
Fi’il amr termasuk kategori fi’il mabni, sama seperti fi’il madhi. yaitu fi’il yang akhir katanya mempunyai bentuk yang sama, Atau tidak berubah walaupun ia ditempatkan di dalam kondisi yang berbeda beda.
Dari ketiga macam fi’il (madhi, mudhari’, amr) yang ada, yang termasuk kategori fi’il mu’rab hanyalah fi’il mudhari’. Itupun tidak semua fi’il mudhori’ termasuk kategori fi’il mu’rab. Ada beberapa fi’il mudhori’ yang termasuk fi’il mabni sebagaimana yang telah admin jelaskan di atas.
Fi’il mudhori’ pada dasarnya termasuk kategori fi’il mu’rab, yaitu yang bisa dii’rab atau akhir katanya bisa berubah bentuk disebabkan ada amil/sebab yang membuatnya berubah. Namun ada pengecualian di dalam fi’il mudhori, yaitu apabila ia bertemu dhomir muttashil marfu’ Ù‡ُÙ†َّ dan Ø£َÙ†ْتُÙ†َّ dan ketika ia bertemu nun taukhid, maka ia dihukumi mabni. Fi’il mudhori’ pada dasarnya ber’irab rafa’, akan tetapi ia bisa berubah menjadi manshub atau majzum apabila ia diawali huruf nashab atau huruf jazm.
Untuk penjelasan lengkapnya tentang Cara Mengi'rob Fi'il, admin menyediakan file PDF yang bisa di akses dan di unduh pada link download di bawah ini :