MATAN ALFIYAH IBNU MALIK
MATAN ALFIYAH IBNU MALIK
Saya memuji Allah atas nikmat-nikmat yang dianugrahkan-Nya kepada saya berupa Islam, iman, dan mengenal sunnah. Hanya dengan taufik-Nya saya diberi waktu dan kesanggupan untuk menyelesaikan terjemahan matan yang penuh berkah ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, seluruh keluarganya, juga Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, serta seluruh orang yang menapaki jalan mereka. Aamiin.
Semoga shalawat dan salam untuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para Keluarganya, para Sahabatnya, Tabi'in dan Tabi'atnya, dan semoga sampai kepada kita semua dan mendapatkan syafa'at di yaumil qiyamah nanti. Aaamiiin
Kitab Alfiyah Ibnu Malik adalah kitab nahwu shorof lengkap berbentuk nadhom atau syair yang terdiri atas 1.002 bait, itulah kenapa dinamakan dengan alfiyah yang berarti seribu. Dalam khazanah literatur Islam yang sering dikaji dan dihapalkan di Pondok Pesantren, kitab nadhom Alfiah Ibnu Malik (ألفية ابن مالك) maha karya Syekh Muhammad bin Abdullah bin Malik Alandalusy boleh dibilang satu diantara yang monumental, membahas tentang Kaidah-kaidah ilmu Nahwu (sintaksis) dan Sharaf (morfologi).
Imam Muhammad Ibnu Malik Beliau berasal dari sebuah daerah yang ditaklukkan oleh pasukan kaum muslimin di bawah pimpinan panglima besar Thariq bin Ziyad. Daerah ini pula yang menjadi pelarian terakhir bagi Saqor Quraisy (rajawali dari kabilah Quraisy) yang lari dari kejaran Pasukan Bani Abbasiyah yang berhasil menundukkan kekuasaan Daulah Bani Umayyah.
Mengapa tertarik mempelajari Nadham Alfiah Muhammad Ibnu Malik? Coba saja perhatikan pada awal Muqadimah Alfiah Ibnu Malik (ألفية ابن مالك) telah menimbulkan kontroversi di awal penulisan. Mengapa? Karena Imam Ibnu Malik menggunakan lafal fiil madhi (kata kerja lampau) yang dianggap tak lazim karena para musanif (pengarang) kitab lain dalam mengawali penyusunan kitabnya lebih sering dan cenderung menggunakan lafal dari fiil mudhari’ yang di dalamnya terkandung zaman hal (masa yang sedang terjadi/dilakukan) atau zaman istiqbal (masa yang akan dilakukan).
Apa saja yang dibahas dalam Kitab Alfiah Ibnu Malik (ألفية ابن مالك)? Kitab ini–juga disebut Al-Khulasa al-Alfiyya–membahas dengan detail aturan gramatika Bahasa Arab, membahas tentang kaidah-kaidah Ilmu Nahwu-Sharaf. Mulai dari karakteristik kata benda (isim), kata kerja (fi’il), objek (maf’ul) yang punya banyak variasi, harful jarr (huruf yang mengkasrahkan) beserta faidah-faidahnya, aturan membuat plural (jama’), panggilan (nida’), dan sebagainya.
Sebagai Kitab Mandzumah yang berirama Bahar Rojaz, Alfiyyah Ibnu Malik (ألفية ابن مالك) terbilang sangat lengkap. Hampir semua kaidah Bahasa Arab tercakup di dalamnya, juga diselipkan penggambaran sifat manusia, masalah kehidupan dan isyarat solusinya. Meski secara leksikal adalah kaidah Bahasa Arab.
Di Negara Barat, Kitab Alfiah Ibnu Malik (ألفية ابن مالك) ini diberi judul “The Thousand Verses” dan dijadikan panduan dalam bidang kajian Linguistik Arab. Besarnya peranan Alfiyyah (ألفية ابن مالك) dalam mempopulerkan kaidah Nahwu nampaknya menjadi titik puncak bagi harapan Ibnu Malik yang mengungkapkan dalam nadzomnya, “Waqad yanubu ‘anhu ma ‘alaihi dal kajidda kullal jiddi wafrokhil jadal”.
Bersama dengan Kitab Al-Ajurrumiyah, Kitab Alfiyah (ألفية ابن مالك) adalah di antara kitab dasar yang harus pelajar atau santri hafalkan di Pesantren selain Al-Qur’an-Hadits. Kitab ini setidaknya memiliki 43 kitab penjelasan (syarah) dan merupakan salah satu dari dua buku dasar pendidikan bahasa Arab untuk pemula dalam masyarakat Arab hingga Abad ke-20.
Menghafal Kitab Alfiyyah Ibnu Malik (ألفية ابن مالك) dan memahami isinya, memiliki banyak manfaat, diantaranya bisa berbahasa Arab secara baik dan benar. Bisa memahami Al-Qur’an, hadits, dan kitab-kitab lain yang berbahasa Arab. Bahkan kalau ada orang yang membaca Al-Qur’an atau kitab-kitab berbahasa Arab dan salah, ia bisa spontan tahu letak kesalahannya.
Untuk lebih lengkapnya bisa Matan Alfiyah Ibnu Malik bisa di download pada link di bawah ini :